
07 Apr Harmoni Kayu, Rotan dan Warna dalam Karya Furnitur
Dalam perkembangan desain furnitur kontemporer, eksplorasi material bukan sekadar soal estetika, tetapi tentang penciptaan narasi baru yang berpijak pada warisan. Kombinasi antara kayu, rotan dan warna bukanlah tren sesaat, melainkan dialog lintas tekstur, sejarah dan perasaan. Kayu memberikan struktur dan karakter. Ia adalah fondasi yang membawa kekuatan dan kehangatan alam. Di sampingnya, rotan hadir sebagai material yang lentur, ringan, namun kuat—serta membawa sentuhan tropis yang tak lekang oleh waktu. Rotan tidak hanya menambah dimensi visual, tetapi juga nilai tradisional yang lekat dengan budaya kriya Asia Tenggara.

Lalu warna, bukan hanya pemanis. Ia menjadi elemen penyeimbang dan pernyataan. Warna mampu mengangkat suasana, memperkuat identitas desain dan memberikan energi emosional pada ruang. Di tangan para perajin Shaf Jepara, perpaduan ketiganya tidak sekadar ditempelkan, Finishing halus, sambungan tersembunyi, serta komposisi yang harmonis menjadikan furnitur ini bukan hanya objek pakai, melainkan medium ekspresi.

Setiap kursi, meja, atau kabinet menjadi bukti bahwa material berbeda bisa hidup berdampingan untuk menggambarkan kolaborasi, keseimbangan dan kesatuan dalam keberagaman. Sebuah karya yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga membisikkan cerita tentang tangan, waktu dan cita rasa yang menyatu.